Saturday, June 8, 2013

Apakah bebek mulai Ramai.

Setelah beberapa bulan penuh penderitaan , karena deraan flu bebek,white eye,musim hujan dan pakan yang mahal,tampaknya bisnis bebek kembali berangsur pulih walau pelan tapi pasti.

Pemulihan ini nampak dari harga bebek yang berangsur normal. Walau tak sampai seperti tahun sebelumnya.

Bisnis bebek masih sangat manis dan meberikan banyak harapan kedepan, dari seluruh sektor yang bersentuhan dengan bebek.

Kuliner bebek makin ramai ini menjadi bukti bahwa bisnis bebek sangat mengiurkan....anda tertarik
Sent from BlackBerry® on 3

Sunday, May 5, 2013

Krisis Bebek

Sudah hampir 3 bulan berlalu entah sampai kapan krisis bebek ini terus berjalan.

Semenjak virus white eye,hancurnya harga bebek di pasaran dan harga pakan yang naik dan kendala cuaca.

Dunia perbebekan benar benar masuk ke masa krisis yang terburuk.akan tetapi yang terburuk tentu ada yang mendapat keuntungan disisi lain.

Harga bebek melonjak hampir 30% dari harga sebelumnya.suplly bebek tersendat.

Siapa yang diuntungkan? Tentunya peternak bebek yang bisa mempertahankan produksinya...bersambung
Sent from BlackBerry® on 3

Sunday, March 24, 2013

Menghitung Berat Rata rata

Untuk menghitung rata-rata berat badan ayam, tidak lah sulit, peralatannya hanya menggunakan sebuah timbangan yang sesuai untuk menimbang berat badan ayam.

Timbangan Yang sesuai itu maksudnya bagai mana?
Yang di maksud dengan sesuai disini adalah:
Misalkan untuk ayam jenis broiler atau grower, berat badan ayam jika kita timbang hanya mencapai (berat maximum) tidak melebihi 5kg,

Jika ayam tersebut beratnya tidak melebihi 5 kg, maka sebaiknya timbangan yang sesuai untuk menimbang ayam tersebut gunakan lah timbangan yang 5kg (jenis salter juga tersedia)

Contoh: Seperti timbangan jenis salter misalnya, untuk jenis salter kapasitas maximum nya berbeda2,
ada yang:
•    5 kg
•    10 Kg
•    50 kg
•    100 kg
•    150 kg
•    200 kg dan lain-lain

Untuk Ayam layer dari umur 32 minggu sampai umur 65 Minggu , sebaiknya menggunakan timbangan yang kapasitas maximum nya 10 kg.

Kesimpulan:
Jika menggunakan timbangan yang kurang sesuai dengan kebutuhan (tergantung berapa berat yang kita mau timbang), nantinya ke akuratan hasil timbangan akan tidak menghasilkan rata2 yang seimbang.
Contoh Kesalahan menggunakan timbangan:
Jika seorang peternak ingin mengetahui rata2 berat badan dalam kandang yang di peliharanya, sedangkan berat badan ayam (umur masih kecil) hanya 200 sampai 500 gram/ekor;  peternak tersebut menggunakan timbangan berkapasitas maximum 10 kg, nah apakah berat ayam yang di timbang bisa di rincikan dengan sempurna??? pastinya kurang tepat.

Tetapi jika menggunakan timbangan yang 5 kg peternak akan mengetahui rincian kecil dari timbangan tersebut, jadi gunakan lah timbangan yang sesuai dengan kebutuhan.
JADI BAGAI MANA  cara menghitung berat badan ayam?
Harus anda ketahui bahwa ayam yang akan kita ambil dan di gunakan sebagai samples timbangan harus 10 % dari total ayam yang ada di dalam kandang anda.

Misalkan anda memelihara ayam dengan total 1000 ekor, jadi ayam yang harus di timbang adalah sekitar 100 ekor.
kalau tidak bulat 100 ekor juga tidak masalah , misalkan : 90 ekor s/d 110 ekor,
akan tetapi jangan kurang dari 70 ekor
dan jangan lebih dari 140 ekor
Karena kita akn menghitung ayam dalam 10% .

Contoh di bawah ini
 
Scala =  total ayam
300 = 0
320 = 0
340 = 2
360 = 2
380 = 1
400 = 5
420 = 3
440 = 7
460 = 12
480 = 7
500 = 7
520 = 7
540 = 5
560 = 3
580 = 1
600 = 0
620 = 0
=========
Total ayam yang di timbang adalah 62 ekor

Keterangan:
Angka 300 s/d 620 adalah angka scala di dalam timbangan.
kemudian angka yang setelah = adalah , total ayam yang di timbang,

Contoh:
perhatikan angka di scala 340 = 2
artinya ayam yang beratnya 340gram ada 2 ekor. dan seterus nya. jika di total ayam tersebut semuanya ada 62 ekor ayam. silahkan di perhatikan kembali ,


Cara menghitung nya adalah:
Kita bisa menggunakan calculator dengan fungsi memory,
misalkan
340 x 2 (tekan M+) pada calculator anda.
360 x 2 (tekan M+) pada calcilator anda.
380 X 1 (tekan M+)
400 X 5 (tekan M+)
dan seterus nya sampai angka paling terakhir yaitu
580 x 1 (tekan M+) pada calculator anda.
Kemudian terakhir tekan MR atau MRC
Dan akan menghasilkan  29100 gram.
Artinya Total berat, yang di hasilkan dari 62 ekor ayam yang di timbang adalah 29100 gram. jadi untuk mengetahui hasil Rata-rata nya adalah:

29100 di bagi 62 ekor = 469.3 gram / ekor ayam.
sampai di sini yang kita hasilkna adalah menghitung rata2 berat badan ayam saja, jadi bagai mana untuk mengetahui Berapa persen rata2 ayam yang ada di kandang kita?

Untuk Menghitung persentase dari hasil contoh di atas adalah:
Kita sudah mengetahui rata rata ayam nya yaitu.
29100/62 = 469.3 gram /ekor.
kemudian kita harus mencari ayam yang beratnya Kurang dari 10 %
Dan ayam yang yang beratnya  lebih dari 10 %

Caranya:
Untuk mengetahui berat ayam yang kurang dari 10 %
469.3 di kurangi 10% , hasilnya 422 gram (karena di scala timbangan hanya menggunakan bilangan bulat , maka kita bulatkan saja menjadi 420 gram.)
Untuk Mengetahui ayam yang beratnya  lebih dari 10 %
469.3 di tambah 10% hasilnya adalah 516 gram (Karena di scala timbangan hanya menggunakan bilangan bulat, maka kita bulatkan saja angka 516, menjadi angka 520 gram)

Nah sekarang kita sudah mengetahui berat ayam yang kurang dari 10% yaitu 420 gram , dan ayam yang lebih dari 10 persen yaitu 520 gram.
catatan:
Ayam yang beratnya kurang dari 10%  adalah termasuk ayam dalam kategori kecil (di bawah rata2)
Dan ayam yang beratnya lebih dari 10 % adalah termasuk ayam dalam kategori besar atau paling besar (di atas rata-rata)

Jadi kita lihat kembali kedalam scala timbangan kita di atas, kita tandai dan hitung ayam yang beratnya
•    Kurang dari 10 %  (yg beratnya kurang dari 420) ada berapa ??
•    dan yang lebih dari 10 %  (yg beratnya Lebih dari 520) ada berapa ??
Didalam contoh ini (scala yang di atas) ayam yang beratnya kurang dari 420 ada: 10 ekor.
bagai mana mengetahuinya?
kita lihat di posisi
scala 340 ada 2 ekor, scala 360 ada 2 ekor,  dan di scala 380 ada 1 ekor, total ayam yang kurang dari 420 adalah : 10 ekor.

Dan ayam yang Lebih dari 520  gram ada 9 ekor.
bagai mana mengetahuinya??
Kita lihat posisi:
scala 540 ada 5 ekor, scala 560 ada 3 ekor, 580 ada 1 ekor, dan total 9 ekor.
Jadi ayam yang Tidak termasuk ke dalam rata2  adalah 19 ekor ( ayam yang kurang dari 10% dan ayam yang lebih dari 10%)

Semua sudah kita ketahui, jadi untuk menghasilkan persentase nya adalah:
62 ekor dikurangi 19 = 43
43 di bagi 62 di kali 100 (atau 43 di bagi 62 tekan tombol % pada calculator anda)
====
Hasilnya adalah 69.3%

62 = 29100
Avg(rata2)= 469 gram
<420 s/d 520>
69.3 %
====

Keterangan:

62 = Total ayam yang di timbang.
Avg = 469 ( rata2 ayam per-ekor)
<420 = ayam yang beratnya kurang dari 10 % (ayam kecil)
520 > = Ayam yang beratnya lebih dari 10 % (ayam paling besar)
69.3% = Rata-rata ayam dalam persentase , jadi 69.3%  ke seragaman ayam yang ada di dalam kandang tersebut (yang kita timbang tadi)

Terimakasih semoga bisa membantu
Sent from BlackBerry® on 3

Ternak Vs Biosekurity

Sebagai Landasan atau dasar yang perlu di perhatikan Di dalam lingkungan peternakan adalah Biosecurity, Karena kalau biosekurity tidak di jalankan dengan benar, atau tidak sejalan dengan prosedur yang semestinya di jalankan, maka masa hidup ayam akan lebih pendek, Itu adalah titik dasar bagai mana supaya ayam hidup lebih baggus, Nah ikuti yuk penjelasan-nya.
Penerapan biosekurity dilingkungan peternakan unggas, Ini menyangkup semua jenis unggas, bukan hanya di khusus kan untuk ayam PS, atau Broiler, bioseckurity Mempunyai efek yang sangat besar terhadap keberhasilan sebuah perusahaan peternakan, Kalau Bioseckurity Dijalankan dengan baik, dan secara menyeluruh di setiap penjuru anggota peternak, Maka ayam anda, atau peternakan anda akan Higienis, Dan akan lebih jauh terserang segala penyakit, Al-Hasil ada banyak faktor positif yang dapat anda terima sebagai peternak, secara logika, jikalau ayam anda berhasil Lolos dari serangan penyakit, maka yang harus di catat adalah

    * Anda tidak Mengeluarkan biaya yang banyak untuk Membeli obat atau antibiotik untuk mengobati ayam, soalnya ketika mengalami sakit, mau tidak mau kita harus mengeluarkan biaya untuk mengobati ayam itu.
    * Ayam tumbuh dengan pesat, karena tidak terserang penyakit, maka ayam akan segar bugar tanpa hambatan, Pertumbuhan ayam tidak akan terkendala.

BIOSEKURITY akan berhasil dengan sempurna (jika) Semua Orang yang berada, atau yang bekerja di dalam perusahaan atau peternakan tersebut SADAR akan Penting-nya biosecurity.
Penerapan atau Prosedur, Bahwa biosecurity harus di ikuti oleh semua pihak yang terlibat di dalam perusahaan tersebut, Tanpa terkecuali , Sebagai contoh: Direktur Mau masuk kandang PS, Maka prosedur di ayam PS semua kalangan atau orang yang mau masuk kedalam kandang ayam PS yang berusia di bawah 18 Minggu, Orang tersebut Harus mandi Di Tempat Yang telah di sediakan. Mau tidak Mau Direktur pun harus mandi, manager, supervisor, orang M&R, Orang Kantor yang mau melihat, atau orang luar (Visitor) harus mengikuti arahan tersebut, Itu Dengan tujuan Begitu Penting-nya biosecurity di dalam peternakan unggas (ayam).
Maka tidak boleh beranggapan......??? Ah.. saya manager, ah saya supervisor , saya leader flock Man, saya gak usah mandi....... Itu Kebiasaan BURUK Yang sering terjadi.

Saya akan mengambil contoh Kecil yang ada di Hatchery (penetasan Telur).

    Sewaktu menerima telur dari kandang, atau menerima telur dari perusahaan lain (kalau yang Infor), Petugas yang akan melakukan seleksi telur, atau telur sebelum dimasukan kedalam cooling Room, Petugas tersebut Harus Mandi, Harus masuk Keruangan Disinfeksi, (ruangan ini) Ketika orang masuk, Sprayer akan Hidup dengan otomatis, dan menyemburkan Disinfectant kepada petugas, sehingga petugas yang keluar dari sana Sudah bebas penyakit, Dan sudah Diperbolehkan untuk melakukan tugas-nya, yaitu untuk seleksi telur yang nantinya telur tersebut akan di tetaskan.

    Secara pasti-nya kalau bicara soal Penetasan, disana pasti ada TELUR dan ada ANAK AYAM,
    Peraturan-nya adalah:

        * Sesiapa saja orang yang bekerja di Hatcher, atau orang yang telah melakukan kerja di mesin (untuk mengeluarkan ayam) Atau orang yang sudah melakukan vaksinasi terhadap ayam yang baru netas, atau orang yang melakukan aktivitas nya berhubungan langsung dengan anak ayam yang baru menetas, Orang tersebut tidak boleh masuk kedalam ruangan seleksi telur, apalagi kalau memegang telur.

DI KANDANG
Untuk berjaga-jaga agar ayam tetap ada dalam kondisi sehat, kita harus mengikuti prosedur biosekuriy dengan baik. Karena vektor (penyebar penyakit) Tidak hanya burung, lalat, tikus, ayam kampung, burung liar atau hewan lain yang mungkin bisa masuk kedalam lingkungan kandang, Jangan heran jika orang yang terlibat langsung dengan ayam tersebut adalah pekerja, dimana pekerja yang tidak mengikuti jalur-nya biosekurity dia adalah sebagai vektor paling bahaya.....!!!! Maka pastikan orang yang mempunyai hubungan langsung dengan ayam, orang tersebut harus lebih faham dan tingkat kesadaran nya terhadap penting-nya biosecurity harus mantap. maka dengan demikian jangka hayat ayam yang ada di kandang akan lebih bagus.

PERATURAN dasar yang ada di lingkungan KANDANG
Hindari bergerak dari ayam yang TUA ke ayam yang MUDA, Artinya jika anda bekerja sebagai supervisor atau pengawas, maka anda akan lebih banyak bergerak dari kandang yang satu ke kandang yang lain, atau M&R yang selalu kadang-kadang mendapat panggilan darurat (darurat bukan hanya di rumah sakit saja sob..... hehe) contohnya: kalau silo rusak, atau auger makanan (mesin pemutar makanan) rusak, atau kendala lain yang mungkin bisa terjadi kapan saja di dalam kandang, dengan demikian petugas M&R lah yang akan menangani nya, nah orang ini sangat berbahaya, seandai-nya orang tersebut sebelum masuk ke kandang yang mengalami masalah tadi, dia sudah melakukan kerja di kandang ayam yang umurnya lebih tua, Maka pastikan petugas tersebut mandi, ganti baju, ganti sepatu..... baru persilahkan masuk kandang.

Untuk supervisor
Biasanya anda melakukan kerja tidak mungkin anda mengendalikan kandang ayam cuman satu kandang? pasti sekitar 5 kandang atau lebih, Dengan demikian, pastikan di pagi hari anda melakukan aktivitas di kandang A (ayam Muda) misalnya, terus waktu sore hari ... anda melakukan kerja di kandang B(ayam tua) Misalnya, dengan cara demikian, kandang yang anda pegang insya allah akan lebih jauh dari terserang penyakit.

Demikian, penjelasan dasar mengenai biosekurity di lingkungan Peternakan Unggas.
Sent from BlackBerry® on 3

Dasar - dasar RASIONAL VAKSINASI AIR MINUM (Broiler)

Vaksinasi melalui air minum, cara yang biasa dan mudah Untuk melakukan vaksinasi VAKSIN HIDUP (LIVE VACCINES) Untuk jumlah ayam yang banyak.

Kapan Vaksin Boleh Dilakukan?
Untuk live vaccines/vaksin hidup:


    * IBDV
    * AE
    * ILT
    * IBV
    * NDV
    * ND+IB


UNTUK jennis vaksin tersebut boleh di lakukan vaksin pada kepada anak ayam yang berumur 9 hari, misalkan untuk IBD virus, bisa memakai vaksin bursine-2
Dan ketika ayam berumur 18 hari anda boleh melakukan re-vaccination, atau pem-vaksinan kembali Untuk ND+IB live virus, pakai saja vaksin MA5+clone 30

Peringatan
Virus vaksin seharus nya di beri dalam


1. Vaksin harus dalam keadaan hidup.
2. Kuantiti, atau jumlah vaksin harus mencukupi seperti yang di perlukan.
3. Lakukan vaksinasi kepada semua ayam yang ada di dalam kandang.
4. Hanya ayam yang sehat, yang harus di vaksin.

Vaksin harus dalam keadaan hidup:
artinya sewaktu melakukan vaksin, usahakan vaksin harus tetap hidup, Untuk menjaganya supaya tetap hidup,

    * sewaktu membawa vaksin, vaksin perlu disimpan di dalam TERMOS ES, di dalam termos es tersebut simpanlah thermometer ... pastikan suhu di dalam TERMOS -ES tersebut sekitar 2-8 drajat celsius.
    * Vaksin di usahakan jangan sampai terkena matahari secara langsung, bawa vaksin kedalam kandang, dan kalau mau mencampur vaksin tersebut, usahakan dalam keadaan suhu dingin 2-8derajat celsius
    * Setelah vaksin di campur, sebisa mungkin di usahakan vaksin harus habis dalam jangka masa satu jam.
    * Tidak boleh mencuci barang-barang yang di perlukan untuk vaksin dengan menggunakan disinfectant. cuci dengan sabun atau air hangat.


Kuantiti, atau jumlah vaksin harus mencukupi seperti yang di perlukan.
Untuk memastikan jumlah vaksin, atau dosis yang di perlukan adalah tepat,

Ketahui berapa jumlah ayam yang akan di vaksin melalui air minum ini, Misalkan ayam anda 5500 ekor, sedangkan setiap vial vaksin, hanya diberikan untuk seribu ayam, nah berapa air yang harus di sediakan untuk mencampur vaksin tersebut?

    * Untuk ayam ber-umur 9 hari gunakan air sebanyak 14cc per ekor (14cc/ekor ayam) kalau anda memelihara ayam 5500 X 14 cc =77 liter
    * Terus untuk menstabilkan suhu yang selamat anda harus memakai ES BATU atau biasa di sebut ES balok, Sebaiknya es balok yang di pakai untuk vaksin, jangan beli dari orang lain, untuk memastikan es tersebut layak pakai, sebaiknya anda membuat es tersebut sendiri, cara pembuatan es nya, pertama: gunakan air panas, sekitar 80 derajat celcius, lalu diamkan atau dinginkan air tersebur selama 2 hari, ketika sudah dingin air tersebut baru si simpan di refrigerator.
    * Es batu yang di perlukan untuk air sebanyak 77liter adalah 15liter es. caranya seperti ini: untuk mencampur es di dalam air yang di pakai buat vaksin adalah sebanyak 20% dari total air yeng di perlukan tersebut.
    * Nah sekarang untuk vaksin, berhubung jumlah ayam hanya 5500, jadi vaksin yang anda perlukan sebanyak 6vials, Perhatian: ketika anda mencampur vaksin 6vials, nah yang satu vial vaksin harus di buang 1/2 vial (atau untuk 500 ayam) jadi vaksin yang di perlukan hanya 5500.


Lakukan vaksinasi kepada semua ayam yang ada di dalam kandang.
Usahakan semua ayam yang berada di kandang ayam anda, harus minum semua, serentak dalam masa satu-jam,

Bagai mana untuk memastikan ayam minum semua?

    * Ketika vaksin di lakukan, ayam sebaiknya di giring terus menerus, dengan catatan ayam jangan sampai kaget yang akan menimbulkan stress terhadap ayam, giring dengan perlahan, dengan lembut, ingat ayam juga perlu perhatian husus, kalau ada yang kurang sehat, sebaiknya di ambil dan dispisah kan ketempat husus ayam sakit, atau di buang saja.


Hanya ayam yang sehat, yang harus di vaksin.
Lakukan pengecekan terhadap ayam anda, sebelum vaksin di jalankan, kalau kira-kira ayam tersebut sakit, undur jadwal vaksin, jangan melakukan vaksinasi terhadap ayam sakit.

    * Jangan lakukan vaksinasi ketika ayam menghidap penyakit seperti : Penyakit virus bakteria, penyakit immunosuppresive
    * marek-leucosis
    * Mycotoxicosis
    * IBDV
    * CAV =chicken anemia virus
    * Adenovirus


JANGAN MELAKUKAN VAKSINASI KETIKA AYAM MENGHADAPI TEKANAN SUHU SEKITAR:

    * Suhu tinggi melebihi 30 drajat celcius
    * Kepadatan yang tinggi melebihi 35kg/sqm (square meter)
    * Kekurangan air dan makanan melebihi 24jam
    * Ketika ayam yang mengalami salah satu dari 3 vaktor kritikal tersebut, sekiranya di lakukan vaksinasi, vaksin tidak akan bisa berhasil, dan tidak akan ada reaksi yang menguntungkan.

Sekian sampai disini dulu....

Untuk ringkasan di atas saya akan sambung lagi di vaksinasi bagian 2
Terimakasih semoga bisa difahami dengan baik.
Sent from BlackBerry® on 3

Memulai Peternakan Unggas Mampu kah saya beternak?

Untuk memulai bicara mengenai peternakan unggas, Beternak adalah memelihara hewan peliharaan yang bisa menopang hidup kita sehari2, mau kecil-kecilan ataupun yang besar. karena Kita memelihara Makhluk hidup alias bukan benda mati, disini perlu Extra perhatian...

yang ada dalam pikiran kita yang pertama adalah bagaimana unggas bisa hidup di pelihara?? bagaimana jika unggas sakit? dari mana saya dapat modal? terus kalau rugi siapa yang harus di pertanyakan? kalau ini..kalau itu... dan kalau-kalau yang lainnya...!!!!

Kadang ada berbagai rintangan yang menurut saya rintangan psikologi (tidak percaya diri) karena ocehan tetangga sebelah atau orang lain, seperti..
Awas jangan terjun kedunia peternakan karena berbahaya, bagaimana kalau unggas mati... duit entar hangus dan habissss????

Argghhhhhh...!!! semua di dalam hidup ada pengorbanan dan jalan-nya masing masing, ada rugi dan untung, sukses dan gagal, bagaimana orang yang mengendalikannya.
jika jika kita ingin terjun ke dunia Khusus ternak, ataupun yang lainnya... yang pastinya kita harus faham akan seluk beluk dan liku-liku tatacara dalam Hal ternak, dengan mengetahui dan dengan dorongan rasa ingin mendalami pengetahuan yang nantinya akan di buat modal usaha, Modal keuangan saya rasa gampang, tapi yang paling sulit adalah... modal diri, modal kesiapan, modal pemahaman, modal skill dan segi management yang lainnya.. dan yang paling penting, anda jika sudah memulai dengan satu cycle, di sana anda akan banyak mendapatkan pengalaman dengan mempelajari sambil berjalan.
anda pasti bisa memulainya, jika anda mempunyai kepercayaan diri

Demikian pembicaraan saya ketika di hari minggu pagi, sambil minum segelas kopi di warung kopi tentunya.ketika sebuah perusahaan unggas kecil-kecilan ingin bergabung dan ingin membeli anak unggas dari perusahaan yang saya kendalikan sekarang....

Nah untuk anda yang mengalami pertanyaan seperti di atas, alangkah baiknya tanamkan kepercayaan diri anda untuk memulainya. dan mulailah dengan modal seadanya, jangan terlalu muluk2 dulu, belajar sambil berjalan.

dan ada pertanyaan lain susulan di antaranya:

Kenapa unggas bisa sakit?
saya menjawab dengan rasa ingin memberi tahu apa yang saya ketahui, dan saya yakin memberikan jawaban yang tepat adalah modal utama dalam menjalin hubungan (bisnis).
Penyakit berlaku apabila terdapat gangguan-gangguan system organ badan unggas, sehingga yang menyebabkan organ unggas tersebut tidak boleh berfungsi dengan sempurna.

Penyakit biasanya berakibat dari berbagai macam faktor faktor yang membuat unggas tersebut sakit, seperti:

1.    Ketahanan unggas atau yang biasa di sebut antibody unggas terhadap penyakit di sekitarnya akan menurun, di sebabkan oleh faktor2 yang tidak langsung menyebabkan unggas sakit, misalnya dari amonia yang di hasilkan oleh sekam yang tidak bagus (atau basah), Tempat minum kurang bersih dan akan menimbulkan tumbuhnya bakteri, dan jika bakteri tidak di bersihkan dari tempat minum, maka bakteri akan secara bebas berkembang biak di dalam kandang, yang akhirnya akan menimbukan penyakit terhadap unggas anda.
2.    dan setelah unggas terkena oleh penyakit, maka faktor2 langsung akan segera terjadi, dari penyebarannya , misalkan dari unggas ke-unggas, atau dari Vektor penyebar (vektor adalah benda yang lain, yang berpungsi sebagai perantara secara langsung) seperti, burung, lalat, orang yang mengurus, kendaraan yang bolak balik tanpa disinfeksi terlebih dahulu, dan lain-lain.

Apa kerugian selanjutnya yang akan di alami jika unggas sakit?
•    anda akan kehilangan modal utama, yaitu modal unggas, unggas akan mati dan berkurang sehingga akan mengurangi nilai populasi di dalam kandang.
•    Pembuangan unggas atau afkir unggas akan berlaku setiap harinya jika unggas sakit tidak segera di obati, apabila di obati, maka pilihlah obat yang mempunyai keberkesanan yang di atas rata2.
•    biaya pengobatan yang akan terasa tinggi.
•    Jika terlalu sering sakit, unggas akan mengalami pembesaran yang lambat.
•    Produksi daging akan rendah, karena unggas tidak bisa besar dengan maximal.
•    Biaya pengeluaran akan meningkat.
•    Yang paling bahaya adalah "JIKA" Anda akan mengalami semangat berjuang, dan kehilangan kepercayaan terhadap diri sendiri.

Maka dari itu, persiapkan kesiapan diri dalam hal hal yang mengenai Ternak, dan mengenal Sedikit atau banyak tentang peternakan,segala sesuatu butuh dasar2 yang kita butuhkan untuk membantu modal dari dalam diri (ilmu) kita nantinya kelak.
Akhirnya costumer menandatangani perjanjian bahwa bulan january nanti dia membeli unggas sebanyak 1500 ekor untuk memulai peternakan secara kecil2an.. selamat berhasil sobat.


Gak ada yang tidak bisa di lakukan, jika kita mempunyai keinginan dan pastinya dengan semangat dan tidak mempunyai rasa putus asa... terus berjuang dan jayakan peternakan kita.
Sent from BlackBerry® on 3

MENGENAL PENYAKIT PETERNAKAN UNGGAS DAN CARA PENGOBATAN OBJEKTIF-OBJEKTIF

•    Untuk meningkatkan pengetahuan teknikal peternak / petani unggas.
•    Mengingkatkan mutu pengurusan farm peternakan Mengontrol penyakit2 unggas.
•    Menghasilkan daging yang bermutu dengan harga yang mampu bersaing.
•    Memajukan mutu produksi pe-ternak.
•    Memaksimalkan keuntungan farm peternakan.

SITUASI SEKARANG DI INDUSTRI PETERNAKAN
•    Harga makanan, vaksin, obat2an yang sangat tinggi
•    Ini akan mengakibtkan biaya yang sangat tinggi
•    Tetapi harga jual sangat rendah
•    Akibatnya,
•    Keuntungan yang sangat kecil bagi pihak pengusaha (peternak)
BAGAIMANA MENINGKATKAN KEUNTUNGAN?
•    Meningkatkan persentase dan berat tangkapan dan memperbaiki kadar penukaran anak unggas dengan cara?
1.    Perancangan berdedikasi
2.    Amalan pengurusan yang baik dan berkesan
3.    Menghindari/menjauhi dari penyakit2 unggas
4.    mencegah penyakit sebelum tantangan datang.
PENYAKIT
•    Penyakit berlaku apabila terdapat gangguan2 sistem organ badan yg menyebabkan ia tidak boleh berfungsi dengan sempurna
•    Penyakit biasanya diakibatkan dari beberapa faktor
1.    ketahanan tubuh / antibodi unggas yang lemah terhadap penyakit, yang disebabkan faktor2 tidak langsung seperti tekanan suhu.
2.    Ini menyebabkan faktor langsung menyebabkan kejadian penyakit dalam kelompok unggas
AKIBAT-AKIBAT DARI PENYAKIT
•    Kematian unggas
•    Pengeraman unggas yang akan lemah dan kecil
•    biaya pengobatan yang akan tinggi
•    pertumbuhan unggas yang akan lambat
•    Produksi akan rendah (berat badan)
•    Kadar penukaran/perhitungan makanan yang akan menjulang tinggi (FCR)
•    Mutu daging yang kurang baik
•    Biaya yang akan di keluarkan akan sangat meningkat, dan akhirnya,
•    kehilangan semangat juang, kehilangan keyakinan, dan yang pasti akan kehilangan aset.
SEBAB-SEBAB PENYAKIT TIDAK LANGSUNG
•    Faktor tekanan (stress factor) diantaranya:
1.    Kedinginan / kepanasan
2.    Pengudaraan yang kurang baik/jelek
3.    Ruang pemeliharaan/kandang yang tidak cukup
4.    perhitungan makanan dan minuman yang tidak cukup
5.    keadaan lantai / sekam yang basah dan jelek
6.    Ke-tidak berhasilan pemvaksinan/ tidak ada ketahanan tubuh
7.    Kekurangan bio-sekurity
SEBAB-SEBAB PENYAKIT YANG LANGSUNG
1.    Virus
2.    Bakteri/kuman
3.    Fungus/kulat
4.    Protozoa
5.    Parasit
6.    Pemakanan
7.    Keracunan Kimia
BAGAIMANA PENYAKIT BISA MENYEBAR?
1.    Membawa masuk unggas yang sakit/adanya vektor arau pembawa virus, seperti tikus, orang kampung masuk kekandang (kurang bersih) Lingkungan yang kotor dll
2.    Melalui benda2 yang sudah tercemar seperti : kendaraan, tempat makanan yag tercemar, air minum dan tempat minum yg tercemar,lantai tanah, sekam, sepatu, baju, dan manusia.
3.    Melalui bangkai unggas yang mati akrena sakit, yang tidak di bersihkan dengan sempurna
4.    Melalui air dan makanan unggas, dan karung pakan yang tercemar
5.    melalui tikus burung liar dan hewan lain
6.    melalui udara di kawasan yang sudah tercemar
SEBAB TIDAK LANGSUNG DATI TEKANAN SUHU (HEAT STRESS)
•    Disebabkan oleh suhu sehari2 yang sangat tinggi, kelembaban udara /humidity yg tinggi dan peredaran udara yang kurang baik (ventilasi)
•    Faktor2 pendorong : unggas berat, kandang tidak cukup, kekurangan air, jangkitan sistem pernafasan (E.coli)
•    Tanda2: mulut unggas terbuka atau terengah-engah (panting), sayap dan kaki terbentang, proktasi dan mati
•    PM(hasil dari Postmortem) atau pembedahan unggas: otot dada tercekik, lubang hidung danmulut berlendir.
•    Diagnosis: suhu persekitaran yang tinggi , tanda2 klinikal, PM lessions, dan waktu kematian.
TEKANAN SUHU - HEAT STRESS
•    Sebagai treatment: Menyiapkan suhu kandang yang optimal, air dan pengudaraan yang mencukupi, Elektrolit dan vitamin.
•    PENCEGAHAN:
1.    Kandang dengan ketinggian yang optimal, perlindungan atap kandang, kalau mengguanakan seng, hindari dengan memakai seng yang di cat warna hitam, pendinginan dengan menggunakan kipas dan yang mengeluarkan percikan air.
2.    Meningkatkan pengudaraan kandang secara melintang.
3.    Pemberian makan pada keadaan suhu dingin, menambah kan ruang atau tempat pemeliharaan
4.    Langkah kebarsihan menghindari dari jangkitan E.coli
TEKANAN DINGIN - COLD STRESS
•    Penyebabnya: sekam lantai sedikit, Suhu perindukan/eraman yang rendah (brooder)
•    Akibatnya: unggas akan berkerumun, tidak lincah, tidak ada selera makan / malas makan
•    Tanda2: Lemah, ketandusan air badan, dan mati
•    PM: karkas kurus, pucat, sarap didalam tembolok dan perut, kaki kurus, kantung yolka tidak terserap
•    Rawatan: Memperbaiki suhu indukan/eraman/brooding. dan membuang unggas yang sudah lemah, dikarenakan unggas yang lemah akan menularkan berbagai jenis penyakit kepada unggas yang sehat
•    Pencegahan: Amalkan pengurusan ternakan yang baik.
PENGURUSAN
•    Amalan pengurusan ternakan yang baik (GAHP) ini sangat penting untuk perlakuan terbaik (B.wt & FCR)
•    pengurusan yang jelek mengakibatkan tidak sama rata terhadap pertumbuhan unggas, pembuangan, kematian berat badan rendah dan FCR yang tinggi
•    Sebab2: ruang pemeliharaan kurang mamadai, suhu ruang makan dan minum, dan kuantiti, sekam atau alas lantai dan pengudaraan
•    Rawatan: Pengasingan unggas2 yang lemah dan memeberi jagaan yang rapi
•    Pencegahan: Ikuti peraturan "Good animal husbandry practies''
VENTILASI - ASITES
•    Sebab: oksigen rendah, tekana yang dingin di brooder/ eraman, kerusakan tisu paru2 di sebabkan jangkitan, debu, mutu udara yang jelek, amonia di dalam kandang tinggi
•    Tanda: Muka dan jengger, vial, berwarna biru kegelapan, biasanya dsapat dilihat pada umur 4-5 minggu. mulut terbuka dengan bunyi yang ngorok
•    PM: 1. abdomen mengembung, kulit mengalami kongesi berwarna merah kegelapan, berlendir jernih kekuningan terkandung dalam kaviti badan. 2. jantung bengkak dan pucat, paru2 berwarna sedikit kelabu, 3. Hati menjadi satu dan bengkak. permukaan di selimuti benda berbentuk salju.
•    Diagnosis: Penemuan PM
•    Pencegahan: Pengurusan eraman, memperbaiki pengudaraan dan mutu udara, kawalan suhu dan bio-sekurity, Mutu makanan unggas.
QUALITY SEKAM (LANTAI) DAN PERFORMANCE
•    Selalu tidak diperhatikan oleh peternak, unggas pedaging tidak akan baik dalam keadaan sekan lantai yang jelek
•    Sekam basah : mendorong kepada pembiakan kuman, dan menghasilakan gas2 yang berbahaya (amonia)
•    Akibatnya : lepuh dada. kulit luka, kawasan berkoreng, mutu daging rendah, dan akan menimbulkan berbagai penyakit lainnya.
•    Sebab2 sekam lantai basah: Mutu saraf dan ketebalannya, udara, makana, air, tai unggas basah, kebocoran air.
•    Pencegahan: Memperbaiki kesalahan di atas tersebut.
LEPUH DADA - BREAST BLISTER
•    Keadaan rumit yang berhubung dengan cedera, kelemahan kaki, dan jangkitan stafilokokus
•    Kekerapan: sehingga 50% daging unggas ditolak karena tidak sesuai untuk dimakan
•    Sebab2: lantai basah dan gumpal, dan liputan bulu tidak rapi
•    Tanda: bagian dada mengembung dengan terluka
•    PM: bursa sterna bengkak dan dalam kasus kronik tisu keras
•    Diagnosa: Berdasarkan tanda2 klinikal dan PM
•    Rawatan: tidak ada
•    Pencegahan: pengurusan sekam dan menjaga kesehatan kaki unggas
MASALAH-MASALAH KAKI
•    Masalah kaki unggas broiler mengakibatkan pemusnahan dan mutu daging kurang baik, masalah berlaku di awal pemeliharaan
•    SEBAB-SEBAB: jangkitan dan bukan jangkitan
1.    Pemakanan: ketidak seimbangan Ca, P, VitD3 dan kekurangan Zinc, manganese, biotin dan kerracunan Mycotoxin
2.    Tempat makanan yang kurang cukup
3.    Kecedraan fisikal, jangkitan virus dan kuman
4.    Lantai basah, lantai tidak rata, kalau yang di lantai atas, biasanya celahan lubang lantai yang terlalu besar, atau terlalu kecil
5.    Akibatnya: Kematian, unggas banyak lemah yang mengakibatkan banyak unggas yang di bunuh. dan anda akan mengalami kerugian
6.    Rawatan: Menghindari dari sebab2 kejadian
SEBAB-SEBAB LANGSUNG JANGKITAN VIRUS UMUM
1.    Penyakit bursal menular (IBD, GUMBORO)
2.    Penyakit Newcastle (ND, NCD)
3.    Bronkitis menular (IB)
4.    Penyakit selesema burung (A1, Bird flu)
PENYAKIT INFECTIOUS BURSAL (IBD, GUMBORO)
•    Merupakan penyakit akut, resiko tinggi menjangkiti pada unggas muda
•    Biasanya terdapat di dalam kawasan ternakan yang padat, menyebabkan ketahanan badan unggas menurun
•    Menular: Berhubungan secara terus menerus melalui benda2 tercemar&burung liar
•    Tanda2: Bulu kusut, Menggigil, mencret dengan warna keputihan, dan sering mematuk anus,
•    PM: 1 Bursa berkembang dengan berlendir bergelatin, pendarahan bertumpuk pada lubang bursa, otot dada dan paha
•    2- ginjal bengkak, pucat urates, dan pendarahan di perbatasan perut dan empedal
•    IBD sub klinikal: ketahanan badan menurun
•    Diagnosa: Penemuan PM, Sejarah kelompok unggas, ujian laboratorium
•    Akibatnya: kegagalan pemvaksinan, tantangan jangkitan pernafasan, dermatitis bergangre, enteritis nekrotik
•    Pencegahan: Bio-sekurity, tatacara pemvaksinan yang betul, dan gunakan vaksin yang sesuai di kawasan tertentu
•    Perawatan: Tidak ada, dukungan saja yang bisa dilakukan, dengan meningkatkan suhu kandang, pengudaraan dan air minum.
PENYAKIT NEWCASTLE (ND, NCD)
•    Penyakit berwabak/menular, menjangkit pada semua unggas pada semua peringkat umur
•    sebab2: kelompok unggas berbagai umur, biosekurity kurang baik, pemvaksinan tidak berkesan
•    Tanda2: bunyi kasar pada rongga mulut dan disertai dengan ngorok, lubang hidung berair, mulut terbuka, lumpuh, menggigil, menyentak kepala kebelakang
•    Kadar kematian : 10 hingga 80%
•    Menyebar melalui: melalui udara (sejauh 5km), bahan tercemar manusia dan burung liar
•    Burung pembawa/penyimpan virus, burung kampung atau burung peliharaan kesayangan anda.
•    PM: Pendarahan di dalam perut, ulser dan usus membentuk butang(seperti melingkar)
•    Rawatan: tidak bisa dirawat
1.    Hanya bisa memberi dukungan saja seperti antibiotik untuk mengawal jangkitan sekunder,
2.    Meningkatkan suhu kandang
•    Pencegahan:
1.    program pem-vaksinan yang baik dan harus berkesan
2.    kebersihan dan kerapihan tempat ternakan
3.    Bio-security
INFECTIOUS BRONCHITIS (IB)
•    Penyakit pernafasan yang sangat mudah dijangkiti penyakit.
•    Tanda: batuk, bersin disertai ngorok, lubang hidung berlendir
•    Menyebar : Melalui udara dalam jarak dekat, mekanika seperti (pakain pekerja, alat2, tempat makanan/minuman dan lain2)
•    Penemuan PM: ginjal bengkak, urate dalam saluran ureter, benda berbentuk keju tergumpal di dalam bronkus, sinus bengkak
•    Kadar kematian: Kurang dari 3minggu: 30-40% lebih dari 5 minggu : rendah
•    Akibatnya: Pengambilan makanan menurun, Berat badan menurun
•    Diagnosis: Laboratorium
•    Rawatan: tiada, hanya supportive dengan antibiotik mencegah jangkitan sekunder
•    Pencegahan : Biosekurity, persekitaran brooding yang optimal
Sent from BlackBerry® on 3

Pembersihan Kandang

Kapan kandang harus di bersihkan?
Pembersihan kandang dengan total menggunakan air, Hanya bisa dilakukan setelah putaran periode selesai, untuk unggas potong biasanya setelah umur unggas mencapai 6 minggu, masa kandang layak di pakai kembali setelah minimal 25 hari setelah unggas di apkir.

Paska putaran periode untuk unggas PS ialah, hanya bisa di lakukan pembersihan kandang setelah umur unggas mencapai 65 minggu

 Untuk anda yang mau mendalami tentang peternakan unggas, tidak cukup kalau hanya punya modal saja, sayang kalau punya modal saja, tanpa mengetahui prosedur peternakan yang menguntungkan, Khusus nya di peternakan unggas, mau unggas Gp (grand Parent) PS (parent Stock) Layer, LsG, atau pun unggas broiler dan unggas kampung, semua itu tidak lepas dari Tata Biosekurity yang harus di terapkan di dalam System Peternakan tersebut, Tanpa Biosekurity, semua perjuangan akan sia-sia, Untuk karena itu saya mau berbagi pengalaman, mengenai pembersihan kandang yang sudah di pakai, Saya kebetulan Memelihara Unggas Jenis PS. Yang di datang kan dari sebuah perusahaan dari negara philipina. bulan kemarin umur unggas sudah mencapai usia 65 minggu, artinya sudah tidak layak lagi di pelihara, dan saatnya di afkir.

SETELAH UNGGAS DI AFKIR
•    Keluarkan barang-barang seperti: Nest Box (sangkar),Seperti gambar di bawah ini,  Buka slat semua, Buka Feeder semua, Dan peralatan yang lain-nya.
•    Setelah Di keluarkan barang-barang tersebut, Lalu Mulai lah membuang sekam yang sudah tidak di pakai (pupuk kandang) masukan kedalam karung, mau di jual atau di buang, yang penting buang jauh dari lokasi kandang.
•    ketika selesai pembuangan sekam (litter) Sebaik-nya di sapu semua, supaya memastikan bahwa kotoran yang ada di dalam kandang benar-benar bersih.
•    Lakukan penyemprotan  terlebih dahulu, Penyemprotan ini sebaiknya menggunakan Obat Kutu, Jangan menggunakan disinfectant, gunakan obat kutu atau insektisida yang mudah di dapat, PADA waktu penyemprotan buka tirai kandang (spt gambar di bawah), penyemprotan di lakukan dengan tujuan untuk membunuh kutu yang ada di dalam kandang, biasanya kutu yang  berwarna hitam, lakukan penyemprotan dengan rata, untuk keselamatan pekerja, siapkan : sarung tangan, helm buat melindungi kepala dari terkena semburan obat, Sepatu But, Baju panjang, dan masker.
•    Rendam Peralatan Kandang seperti feeder, atau peralatan lainnya, kebetulan saya menggunakan Pen Feeder, jadi harus semua di buka dan di lepas satu persatu bagian seperti gambar di bawah ini, dengan tujuan untuk mempermudah proses pembersiahan
•     Setelah di rendam spray dengan menggunakan alat spray, supaya mudah melepaaskan kotoran yang terdapat di feeder, setelah kira-kira bersih, rendam peralatan tersebut dengan menggunakan Hi-Chlone, supaya partikel-partikel kecil bisa bener-bener hilang dan bisa di yakinkan bahwa peralatan tersebut bebas dari bibit penyakit sebelum di gunakan kembali.
•    Setelah kandang bersih di cuci, barang-barang atau peralatan yang akan di butuhkan sudah betul-betul siap pakai, kemudian lakukan penyemprotan kandang dengan menggunakan ubat kutu untuk yang kedua kalinya, setelah penyemprotan obat kutu selesai, lakukan penyemprotan dengan menggunakan disinfectan, seperti TH-4, bisa juga longlife, atau jenis-jenis di sinfectant yang mudah di dapat di persekitaran anda.
•    Setelah penyemprotan disinfectant selesai, gunakan formalin terlebih dahulu, untuk formaline gunakan dosis 7 % dari total air yang di gunakan, setelah formalin selesai di semprotkan.
•    Hari berikutnya lakukan pengapuran seluruh lantai, Dengan tujuan untuk menetralisi bibit penyakit yang ada di dalam lantai kandang.
•    Kemudian proses selanjutnya pemasangan slat.
•    gambar di bawah ini adalah... dimana slat sudah di bersihakan dan sudah selesai di pasang, kebetulan saya menggunakan slat yang terbuat dari plastik dan mudah untuk di bersihkan.
•     Setelah melakukan pemasangan slat selesai, masukan seperti sekam, setelah sekam di tabur di atas lantai, lakukan penyemprotan obat kutu sepeti neguvon, malathion, responsar dan sejenis nya, dan disinfectan , anda bisa menggunakan, th4. omnicide, dan juga bisa menggunakan virkon-s,
•    catatan: untuk pelaksanaan penyemprotan, jangan mencampurkan semua obat atau di sinfectan dalam satu drum untuk satu kali spray, lakukan penyemprotan secara bertahap
Sent from BlackBerry® on 3

Tips Memilih Daging Unggas

MEMILIH
Aromanya tidak menyimpang, bermata jernih, kulit tidak berlendir, daging kenyal dan tidak memar. Jika membeli unggas beku, pastikan kemasannya tertutup rapat dan tidak ada kristal es yang menunjukkan bahwa unggas sudah lama disimpan. Perhatikan juga warna dagingnya. Daging yang berubah warna kemungkinan besar telah dijangkiti bakteri.

MENYIMPAN


Cuci dan potong-potong daging unggas. Simpan per porsi untuk sekali masak dalam freezer agar saat akan diolah, Anda tinggal mengeluarkan satu kantong saja, sesuai kebutuhan. Jika disimpan dengan baik, umur simpannya bisa mencapai hingga 6 bulan.

Saat thawing (mencairkan daging) dengan cara memindahkannya dari freezer ke chiller di lemari pendingin, tunggu hingga seluruh daging tidak membeku agar saat dimasak daging matang merata. Setelah thawing, olah daging segera.
Sent from BlackBerry® on 3

Daging Unggas Beku Lebih Aman

Bila Anda diminta memilih daging unggas yang tampak segar padahal berformalin dan daging unggas yang diawetkan dengan pembekuan, tentu Anda memilih yang kedua. Sebab, biasanya, unggas beku itu bebas bahan beracun.

"Empat jam setelah dipotong, tanpa pengawet, daging unggas mulai membusuk. Salah satu cara mengawetkan yang manusiawi adalah dengan didinginkan (dibekukan, Red.)," ungkap Drh. Hari Wiyoso Tri Kuncoro, pengusaha daging unggas beku di Cinere, Depok, Jabar. Berjualan unggas setelah dipotong dalam volume besar, lanjut dia, tidak mungkin sekaligus habis. Oleh sebab itu, sisanya harus dibekukan.

Sebelumnya, Hari mengaku berjualan daging unggas segar. Kelemahannya, daging unggas hasil pemotongan pukul enam pagi, empat jam kemudian sudah kelihatan menghijau. Atas dasar itu pula, dia beralih jualan daging unggas beku.

Menurut Hari, di pasar, boleh dibilang 80% daging unggas yang dijual segar, menggunakan formalin sebagai bahan pengawetnya. Sebenarnya banyak bahan pengawet, tapi yang paling murah adalah formalin. Tapi jangan salah, formalin termasuk racun yang paling karsinogenik (menyebabkan kanker).

Hal senada diutarakan Dr. drh. Denny Widaya Lukman, MSi, ahli dan Dosen Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan IPB. "Bagaimana pun hewan yang sudah dipotong seperti kambing, domba, sapi, juga unggas, (karkas) itu harus dipertahankan dengan rantai dingin. Artinya, dia harus dipertahankan kondisinya di bawah 4oC. Oke, ada orang mengatakan 7oC," paparnya.

Masa simpan daging unggas di suhu kamar (tempat terbuka) tanpa adanya penambahan bahan-bahan yang aneh, lanjut Denny, paling lama 5—6 jam sudah bau. Kalau ada daging unggas pada suhu kamar bisa tahan lebih dari 6 jam, dirinya curiga daging itu dikasih bahan pengawet. Soalnya, lebih dari itu biasanya daging unggas sudah tidak bagus karena kuman berkembang setiap 15 menit. "Kalau pada daging unggas itu hanya mengandung satu kuman, terutama bakteri, maka dalam waktu lebih dari lima jam bisa mencapai lebih dari satu juta bakteri. Padahal, jumlah bakteri pada unggas yang baru dipotong nggak mungkin hanya satu sel. Bisa dibayangkan berapa juta jumlah bakterinya bila tanpa ada perlakuan. "Kalau ada pedagang yang mengklaim daging unggasnya steril, bohong itu! Nggak mungkin!," tandasnya.

Denny tidak menampik daging unggas yang sudah melewati rantai dingin (dibekukan) itu tidak bebas bakteri. "Bakterinya ada, tapi tidak berkembang," jelasnya. Dan selama penanganannya baik, yaitu mengikuti kaidah-kaidah sanitasi, lanjut dia, maka kuman itu tidak bertambah. Penanganannya, misalnya karkas terkemas dengan baik, pada suhu yang konstan, dan tidak terpapar suhu di atas 10oC. Perubahan suhu yang terlalu ekstrem juga akan mempengaruhi kandungan kuman-kuman dalam daging unggas. Di atas 10oC beberapa jenis kuman sudah mulai tumbuh. Sudah bisa Anda bayangkan bagaimana daging unggas segar yang dijajakan berjam-jam terbuka di pasar-pasar tradisional. "Para ahli kesehatan pangan menganjurkan menyimpan makanan di bawah 4oC atau di atas 60oC," saran Denny.

Kandungan Gizi Tetap

Benarkah daging unggas beku lebih sehat dibandingkan daging unggas segar? "Daging unggas segar (tanpa pengawet) dan unggas beku sebetulnya sama sehatnya," tukas Suharyati, SKM, MKM, Kepala Unit Produksi Makanan RSCM dan Kepala Instalasi Gizi RSCM, Jakarta.

Unggas beku itu, menurut Suharyati, intinya tidak mematikan kuman, tapi menonaktifkan kuman. Karena pada suhu tertentu, khususnya pada -18ºC, kuman dinonaktifkan oleh keadaan suhu yang sangat rendah.

Menurut Ir. Hasanuddin Yasni, MM, Direktur Eksekutif Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia, suhu yang disarankan untuk membekukan produk unggas adalah -4oC sampai dengan -12oC. Tapi orang sering sering mencampurnya dengan produk perikanan yang -18oC karena memang logistik khusus unggas di Indonesia masih minim. "Kelemahan produk unggas yang dibekukan adalah dari tekstur dagingnya menjadi lebih keras," ucapnya.

Meski begitu, "Unggas beku bisa bertahan sampai tahunan. Pada suhu   -18oC, karkas utuh bertahan hingga 12 bulan. Sedangkan yang sudah dipotong-potong, bertahan sampai 9 bulan," paparnya. "Sebenarnya, unggas beku bisa tahan sampai 1,5 tahun," imbuh Hari.

Lantas, bila unggas beku itu dicairkan, apakah kumannya akan berkembang lagi? Proses pencairan (thawing) bertujuan untuk melembekkan daging unggas sebelum dimasak. "Proses pelembekan sebaiknya dilakukan dalam refrigerator (kulkas) atau dalam microwave di mode refrost," ucap Suharyati. Namun bukan berarti secara manual tidak bisa. Pencairan bisa juga dilakukan pada air mengalir (keran) yang dingin, bukan dengan air panas. "Kalau setelah proses thawing daging unggas tidak segera dimasak, kumannya akan berkembang lagi," imbuhnya.

Meskipun dibekukan, sesungguhnya nutrisi (gizi) daging unggas tidak berubah. "Gizi, terutama vitamin, akan turun pada saat suhu dipanaskan," ucap Denny. Tujuan utama pembekuan, tambah Suharyati, bertujuan lebih untuk mempertahankan umur simpan. Sementara kehilangan nutrisi, lantaran sangat kecil, sesuai laporan USDA, dapat diabaikan.

Sementara menurut pendapat Hari, penurunan nutrisi pada unggas yang dibekukan pasti ada. Oleh sebab itu, untuk memperlambat penurunan itu, perlakuannya harus benar. "Kalau penyimpanan masih dalam hitungan satu minggu, saya kira tidak akan ada penurunan nutrisi. Sebaliknya, dalam hitungan tahun, sudah pasti ada penurunan nutrisi dan rasa daging. Namun, tidak mungkin penjual menyimpan hingga satu tahun," paparnya.

Ada Keraguan

Yang jelas, "Unggas beku atau unggas segar, itu pilihan. Tapi, sebaiknya daging unggas segar tidak dibiarkan terlalu lama di suhu ruang. Sebaiknya unggas yang baru dipotong langsung diolah," saran Suharyati. Daging unggas yang baik dan layak konsumsi, secara kasat mata, dicirikan oleh fisiknya yang tidak berbau, tidak berwarna biru/hijau, dan dagingnya kenyal.

Berbeda dengan negara maju, hingga kini mayoritas konsumen unggas di Tanah Air lebih memilih daging unggas segar yang baru beberapa saat dipotong. "Setahu saya, konsumen lebih senang membeli unggas hidup, lalu dipotong dan disaksikan langsung," ungkap Abdul Hadi, pedagang unggas potong hidup di Pasar Blok A, Jakarta Selatan. Dia mengaku pernah mencoba menjajakan unggas yang sudah dipotong terlebih dahulu, tapi ternyata tidak disukai konsumen. Pembeli mengira, itu unggas tiren (mati kemarin)atau berformalin.

Kenyataan itu dibenarkan Abdusomad, pedagang unggas potong hidup di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan. "Terhadap unggas beku, konsumen mengaku tidak tahu cara memotongnya. Mereka ragu daging unggas itu halal atau tidak," ucapnya. "Memang, pembeli lebih memilih unggas hidup langsung potong. Kalau nggak lihat motongnya, mereka nggak mau beli," Saritun, pedagang unggas potong hidup di Pasar Cipete Selatan, Jakarta Selatan, membenarkan.

Pengakuan para pedagang diamini langsung oleh konsumen. Ellen Suwoto (35) misalnya, selama berbisnis katering di Matraman Dalam, Jakarta Timur, mengaku selalu membeli unggas segar langsung dari pasar dan langsung dimasak. "Unggas segar dagingnya bagus dan sudah terjamin halal. Karena saya punya langganan, saya tahu bagaimana proses pemotongannya dari awal, jadi sudah yakin," kilahnya.

Pun diakui oleh Nani Haryadi (48) yang PNS dan Maryati (45)-ibu rumah tangga, saat ditemui di Pasar Ujung Menteng, Jakarta Timur. "Saya yakin aja karena melihat sendiri unggasnya dipotong, jadi masih baru, bukan unggas yang sudah nggak segar lagi," aku Nani. "Saya sudah lama berlangganan unggas di sini (Ujung Menteng) dan tidak pernah ada keluhan. Saya sudah kenal penjualnya dan yakin kalau unggas ini bagus," imbuh Maryati.

Tak hanya itu, Nani bahkan yakin daging unggas yang dia beli terjamin kebersihannya karena dia melihat sendiri unggas dibersihkan dan dicuci. Demikian pula keyakinan Maryati. Atas alasan itu pula kedua konsumen itu tidak memilih unggas beku. "Saya ragu unggas beku yang dijual itu unggas potong segar yang dibekukan. Takutnya unggas itu tidak terjamin halal, dan kalau rusak 'kan nggak kelihatan," dalihnya. "Saya tidak yakin unggas beku yang dijual itu dalam kondisi baik sebelum dibekukan. Lagi pula 'kan belum pasti halal," imbuh Maryati.

Namun, tidak demikian bagi Riyanti Rizal (42), pemilik kios sate unggas di kawasan Harapan Indah Bekasi, Jabar, yang sudah berjualan sejak 1998. "Sebenarnya saya lebih sering menggunakan unggas segar, tapi beberapa minggu lalu mencoba menggunakan unggas beku. Ternyata cara memasak dan rasa dagingnya sama saja," tuturnya. Perbedaannya, lanjut dia, sebelum diolah harus diproses dulu (dicairkan) dan itu memakan waktu cukup lama.

"Secara umum, konsumen masih lebih percaya pada daging segar karena secara psikologis mereka lebih mantap membeli unggas yang secara langsung mereka melihat sendiri prosesi penyembelihannya. Padahal, seluruh rumah potong unggas (RPA) sudah mengantongi sertifikasi halal dari LPPOM MUI," papar Wiwik Sugianti, pemilik Wirabumi PS, produsen unggas segar dan beku di Sleman, Yogyakarta. Awalnya, lanjut dia, konsumen enggan membeli daging unggas beku, namun pelan-pelan mereka mau juga. Termasuk tetangganya yang jadi dokter dan perawat.

Tidak Gampang

Konsumen lebih memilih daging unggas yang baru dipotong, sah-sah saja. Namun alangkah bijak bila konsumen ikut juga terlibat memikirkan bagaimana menata pasar tradisional menjadi bersih dan nyaman. Sebab, secara umum, pemotongan unggas di pasar-pasar tradisional mengabaikan persoalan limbah dan pencemaran. Menurut Achmad Dawami, Senior Vice President PT Primatama Karya Persada, produsen besar unggas potong di Jakarta, dari setiap pemotongan unggas itu sekitar 8%—10% menghasilkan limbah berupa darah dan bulu.

Oleh sebab itu, Suherman, Supervisor Pasar Pondok Labu dan Cipete Selatan, berharap, pemotongan unggas di pasar-pasar bisa dilokalisasi. Alhasil, pasar bisa bersih, rapi, dan nyaman bagi pembeli. "Memang mengubah mindset (pola pikir) seseorang itu tidak gampang, perlu proses, mungkin sekian hari bahkan berbulan-bulan," keluhnya.

Menurut Siti Adiprigandari Adiwoso Suprapto, MSc., Ph.D., peneliti yang juga dosen di Universitas Indonesia, minat konsumen terhadap produk unggas lebih ditentukan oleh kebiasaan si konsumen itu sendiri. Konsumen lebih suka unggas yang memang potong di tempat karena asumsinya sama seperti sayuran, lebih segar. Kalau dibekukan, ada anggapan bahwa ini tidak segar lagi karena mereka tidak bisa menyaksikan apakah itu dipotong secara halal atau tidak. "Persoalannya adalah persepsi dan anggapan kalau yang segar itu lebih baik, dan something frozen pasti akan ada sesuatu yang hilang," papar Riga, sapaan akrabnya. Mengubah sifat dan kebiasaan konsumen, lanjut dia, itu sulit. Kita harus bisa mempelajari kesukaan konsumen, lalu dengan preferensi seperti itu bisa dilakukan modifikasi.
Sent from BlackBerry® on 3

Saturday, March 23, 2013

ALTERNATIF PAKAN BEBEK POTONG, BEBEK PETELOR

Oleh S Setyaningsih Andro di FORUM PETERNAK BEBEK (Breaks) · ⁠Sunting Dokumen


Masalah utama dalam budidaya unggas adalah masalah pakan. Harga pakan konsentrat pabrik yang tinggi seringkali memperkecil margin keuntungan para peternak unggas bahkan menyiutkan nyali peternak pemula
.
Khusus ternak bebek masalah pakan relatif lebih moderat karena pakan bebek tidak mutlak bergantung dari konsentrat pabrik. Hanya pada minggu-minggu awal pemeliharaan diperlukannya, maksimal sampai umur 1 bulan ( untuk bebek pedaging ). Selanjutnya sumber protein tinggi bisa diperoleh dari bahan yang ada di sekita.

Dari pengalaman Pak Hadi peternak bebek di Bogor yang berdomisili di Jakarta Barat, bisa diambil contoh dalam mengembangkan cara penyediaan pakan bebek, yaitu dengan penambahan Tape Jerami. Sedianya produk ini didesain untuk memfermentasi bahan pakan untuk ternak besar seperti sapi. Namun kandungan bakteri aktifnya sangat memungkinkan untuk dipakai memfermentasi pakan bebek yang memang biasanya diberikan dalam keadaan basah (lembab).

Dengan 5 gr Ragi Tape Jerami per 10 kg pakan ( Pak Hadi meracik pakan berupa bekatul, nasi aking, jagung sisa pipilan yang terbuang, gabah hampa, ampas kelapa). Pakan dicampur dengan ragi dan dibasahi agar lembab, selanjutnya diperam selama 2 hari.
Alhasil, pakan jadi wangi karamel yang membuat para bebek demikian lahap menyantapnya. "Kalaunya tidak saya batasi, bebek-bebek maunya makan terus"' ujar Pak Hadi senang. Sekarang tak ada lagi pakan basi karena tidak habis ini masih bisa dimakan besok.

Hebatnya, bebek yang telah lepas konsentrat pabrik di akhir minggu 2 ini menunjukkan perkembangan yang amat signifikan. Di umur 1 bulan bobotnya mencapai 500 gr-700 gr. Suatu hal yg belum pernah dialami Pak Hadi selama berternak bebek. Biasanya di umur segitu paling standar bobot 400 gr-450 gr.
Tingkat serangan snot (dengan gejala kepala bengkak dan pilek) hanya menyerang 10% dari populasi yang biasanya mencapai 50%. Beberapa ekor bebek yang terkena serangan ND (leher melintir) yang biasanya tak tersembuhkan, bisa sembuh  dengan sendirinya.

Pakan bebek yang difermentasi dengan Ragi Tape Jerami akan terangkat nilai gizinya. Protein akan terpecah menjadi bentuk yang siap serap tanpa banyak yang terbuang. Nafsu makan bebek menjadi berlipat-lipat. Sistem imunitas bebek akan terbangun lebih baik.

Ini semua bisa terjadi karena Ragi Tape Jerami mengandung:


Bakteri Acetobacter yang mampu menghasilkan senyawa selulosa dengan derajat kemurnian yang tinggi.

Jamur Rhizopus yang memproduksi enzim phytase yang mencerna phytates, sehingga meningkatkan penyerapan mineral seperti zinc, besi, dan kalsium. Proses fermentasi juga mengurangi oligosakarida yang membuat pakan susah dicerna.Tekstur yang dimiliki pakan lebih lunak  karena enzim yang dihasilkan jamur rhizopus selama proses fermentasi meninbulkan perubahan pada protein, lemak, dan karbohidrat. Enzim yang dihasilkan jamur ini antara lain lipase, protease dan amilase yang dalam organ pencernaan unggas berfungsi mencernakan lemak, protein dan pati.Jamur Rhizopus memproduksi zat antibiotika alami untuk melawan sejumlah organisme merugikan.

Aspergillus niger yang sejenis jamur yang bersifat fakultatif, dapat berkembang dalam kondisi aerob maupun anaerob. Oleh karena itu, penggunaan mikroba ini untuk fermentasi akan lebih praktis, karena proses fermentasi tidak mesti tertutup rapat. Jamur ini menghasilkan asam sitrat. Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang merupakan senyawa untuk bahan pengawet yang baik dan alami.(Teknik fermentasi ini mendapat dukungan dari hasil penelitian yang dilakukan Litbang Deptan Jawa Barat)

1 botol Ragi Tape Jerami isi 500 gr cukup untuk memfermentasi 1000 kg bahan pakan ( 1 ton ). Harganya yang murah meriah namun manfaatnya terbukti nyata bisa memberi pencerahan bagi para peternak bebek

Sent from BlackBerry® on 3

Test

Testing
Sent from BlackBerry® on 3

Serial teknis : Cara Menggoreng Daging Bebek Muda


SERIAL TEKNIS :
CARA MENGGORENG DAGING BEBEK SUPER JUMBO
Daging bebek SUPER JUMBO SJ35 (Hybrida) lembek, digoreng hancur…! Bakul warung kaki 5 tidak mau terima……………..
Demikian sms yang sering saya terima terutama dari para peternak pemula. Memang menakhlukan pasar itu bukan pekerjaan mudah. Untuk menjadi wirausahawan yang berhasil dan sukses perlu waktu yang panjang, disertai jiwa yang ulet, tekun, disiplin dll. Inovasi dan kreativitas menjadi motor keberhasilan..
Jawabnya sederhana : bagaimana daging bebek tidak lembek (empuk) wong ini daging bebek muda, umur 35 hari sudah panen dengan berat skitar 1,2 ~ 1,3 kg. Semestinya lebih diterima, karena lebih empuk, gurih dan menggigit mak-nyus.
Masalah di goreng daging hancur lha ini jawabnya juga mudah : SALAH TEKNIS! Kalau menggoreng daging bebek muda seharusnya pakai minyak jangan terlalu panas, cukup 90~100 oC saja. Kalau minyak terlalu panas 120 oC pasti hancur. Cara menggoreng ini harus disampaikan peternak bebek ke bakul / pedagang bebek, sehingga pedagang bebek bisa menyampaikan ke bakul warung bebek kaki 5 di sepanjang jalan itu. Jadi pesan teknis berantai.
Kepada warung bebek sebaiknya juga bisa menciptakan menu baru, menu bebek muda dengan daging empuk, gurih, lezat. Saya prediksi dalam beberapa tahun kedepan daging karkas bebek ya dari daging bebek hybrida (super jumbo sj35), dengan alasan semakin kedepan semakin dibutuhkan. Sedang budidayanya sendiri mudah, cepat besar, cepat panen dan efisian!
CARA MENGGORENG BEBEK JUMBO PAKAI MINYAK JANGAN TERLALU PANAS, CUKUP 90~100 derajat Celcius!
BRAVO : MINYAK JANGAN TERLALU PANAS!

Sedikit Tentang Bebek


I. Seleksi Bibit
Bibit itik di Indonesia dibagi dalam dua kelompok yaitu :A. Itik Lokal
Itik Tegal (Tegal) Ciri-ciri : warna bulu putih polos sampai cokelat hitam, warna paruh dan kaki kuning atau hitam.
Itik Mojosari (Mojosari Jawa Timur) Ciri-ciri : warna bulu cokelat muda sampai cokelat tua, warna paruh hitam dan kaki berwarna hitam.
Itik Alabio (Amuntai Kalimantan Selatan) Ciri-ciri : badan lebih besar dibandingkan dengan itik Tegal.
Itik Asahan dikembangkan di Tanjung Balai, Sumatera Utara.
Itik Persilangan (bebek hibrida) bebek Peking dan Bebek Mojosari
II. Pakan
Pakan bebek terdiri dari berbagai macam dari muali pabrikan, limbah sayur, kimbah makanan, seperti
Jenis Pakan : jagung, dedak padi,buras, siping, bungkil kedelai, bungkil kelapa,
Pemberian Pakan :
Umur 1 – 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
Umur 3 – 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
Umur 5 – 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/hari.
III. Perkandangan
Lokasi Kandang Jauh dari keramaian, Ada atau dekat dengan sumber air, Tidak terlalu dekat dengan rumah, Mudah dalam pengawasan, Bahkan dalam petani bebek terdapat mitos bahwa kadang harus dekat dengan kuburan
Bahan kandang bisa terbuat dari kerangka kayu atau bambu, atap genteng dan lantainya pasir atau kapur.
Terdapat Kolam sebagai temapat untuk mandi, mendinginkan badan dan tempat bermai bebek
Daya tampung untuk 100 ekor itik :
Umur 1 hari – 2 minggu 1 -2 m.
Umur 1 – 2 minggu 2 – 4 m.
Umur 2 – 4 minggu 4 – 6 m.
Umur 4 – 6 minggu 6 – 8 m.
Umur 6 – 8 minggu 8 – 10 m.
Itik dara sampai umur 6 bulan 5 – 10 ekor/m.
IV. Tatalaksana Pemeliharaan
Secara ekstensif yaitu pemeliharaan yang berpindah-pindah.
Secara intensif yaitu secara terus-menerus dikandangkan seperti ayam ras.
Secara semi intensif yaitu dipelihara di kandang yanga ada halaman berpagar.
Perbandingan jantan dan betina (sex ratio) adalah 1 : 10 dan dipilih ternak itik yang berproduksi tinggi.
V. Kesehatan
Penyakit Berak Kapur.
Penyebab : Bakteri Salmonella Pullorum. Tanda-tanda : Berak putih, lengket seperti pasta.
Pencegahan : Kebersihan kandang, makanan, minuman, vaksinasi, dan itik yang sakit dipisahkan.
Penyakit Cacing.
Penyebab : Berbagai jenis cacing.
Tanda-tanda : Nafsu makan kurang, kadang-kadang mencret, bulu kusam, kurus, dan produksi telur menurun.
Pencegahan : Kandang harus bersih, kering tidak lembab, makanan dan minuman harus bersih dan sanitasi kandang.
Lumpuh.
Penyebab : Kekurangan vitamin B.
Tanda-tanda : Kaki bengkak dibagian persendian, jalan pincang dan lumpuh, kelihatan ngantuk,terkadang keluar air mata berlebihan.
Pencegahan : Pemberian sayuran / hijauan dalam bentuk segar setiap hari.
VI.Pasca Panen
Telur itik dapat diolah menjadi telur asin, telur pindang, dll.
Bebek dapat diolah menjadi bebek panggang dll
Bulu dapat diolah menjadi kerajinan tangan
Tinja/kotoran itik dapat menjadi pupuk.
Sumber: Dinas Peternakan Prop. Lampung